Home » » Nama Soekarno di Berbagai Negara

Nama Soekarno di Berbagai Negara

Written By Raden Silaban on Saturday, August 17, 2013 | 4:17 AM


1. Rusia
Mesjid Biru Soekarno di St. Petersburgh
Di negeri komunis Uni Soviet, nama Soekarno sangat dikenal. Bukan hanya dianggap sebagai teman dalam Perang Dingin melawan poros Barat, namun juga sebagai presiden muslim yang memberikan “berkah” sebagian muslim di negeri palu arit. Semua berawal ketika sang presiden pada tahun 1955 silam, berkunjung ke kota terbesar kedua di Russia ini. Kala itu, Soekarno sedang menikmati indahnya kota St. Petersburg yang didirikan oleh Peter the Great pada abad 17. Dari dalam mobil itu, Soekarno sekelebatan melihat sebuah bangunan yang unik dan tidak ada duanya, yang kelak diketahuinya sebagai Mesjid yang telah dijadikan sebuah gudang senjata.
Setelah dua hari menikmati keindahan kota St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad, Soekarno terbang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi guna membahas masa depan kerja sama bilateral dan berbagai posisi kunci dalam Perang Dingin yang terus memuncak. Dalam pertemuan itulah Soekarno melontarkan kekecewaannya pada penguasa tirai besi Soviet Nikita Kruschev, perihal mesjid indah yang dilihatnya. Seminggu setelah kunjungan usai. Sebuah kabar gembira datang dari pusat kekuasaan, Kremlin di Moskow. Seorang petinggi pemerintah setempat mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang pasca revolusi Bolshevic tersebut bisa dibuka lagi untuk beribadah umat Islam, tanpa persyaratan apapun. Sang penyampai pesan juga tidak memberikan alasan secuilpun mengapa itu semua bisa terjadi. Tetapi, umat muslim hingga saat ini sangat berterima kasih dan meyakini bahwa Soekarno orang dibalik semua ini. Maka tak heran jika muslim di St. Petersburg menjuluki mesjid ini dengan Mesjid Biru Sukarno.
2. Mesir
Jalan Ahmad Soekarno
Puncak harmonisnya hubungan RI – Mesir, terjadi ketika kedua negara ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dari Indonesia dan Gammal Abdul Nasser dari Mesir. Untuk diketahui, Presiden Indonesia pertama dikenal di Mesir dengan nama Ahmad Soekarno.
Penambahan nama Ahmad dilakukan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir untuk memperkuat nuansa keislaman sehingga menarik perhatian masyarakat Mesir bahwa Presiden Indonesia beragama Islam, seragam dengan nama Wakil Presiden yang diawali nama Mohammad, lengkapnya Mohammad Hatta. Keduanya (Ahmad dan Muhammad) merupakan nama-nama Islami.
Tercatat, enam kali Soekarno menggunjungi negeri firaun ini.Selain itu, persahabatannya dengan Nasser dan aktifitas keduanya sebagai pemrakarsa di Konferensi Asia-Afrika, membuat nama Presiden Soekarno begitu harum di mata pemerintah dan rakyat Mesir, sehingga namanya diabadikan sebagai nama jalan di Mesir. Letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan, Daerah Kit-Kat Agouza Geiza. Jalan ini bisa dicapai dari kawasan mahasiswa di al-Hay al-Asyir (Sektor 10) Madinat al-Nashr (Nasr City) dengan menaiki bus hijau nomor 109 dan 167.
”Soekarno Tetap Eksis di Hati Rakyat Mesir”
KabarIndonesia – Siapa yang tidak mengenal sosok Soekarno? Beliau adalah Bapak Proklamator kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Secara lantang dan berani, enam puluh enam tahun yang lalu bersama Muhammad Hatta telah memproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Yang secara de-facto dan de-jure mengakhiri penjajahan Belanda atas bumi nusantara, yang telah berlangsung selama 350 tahun.
Sebagai Bapak Proklamator Bangsa, nama Soekarno sudah sangat membumi di nusantara ini. Segenap anak bangsa selalu mengidolakan sosok beliau, yang terkenal lantang, tegas dan berani. Sehingga nama besar Indonesia pun di era beliau menjadi buah bibir dunia, dan sangat diperhitungkan eksistensinya dalam percaturan politik internasional.
Keluwesan Soekarno dalam bergaul dengan berbagai pemimpin negara asing lainnya, kerap menuai decak kagum. Bahkan, kehadiran Soekarno di negara asing lainnya, selalu mendapat respon positif dari rakyat di negara yang bersangkutan. Hal ini tentu saja disebabkan oleh semangat persatuan, dan kesatuan yang selalu diusung menjadi misi utama pada setiap kunjungannya ke negara asing.
Di negara Mesir sendiri, nama Soekarno sangat dikenal oleh rakyat negara tersebut. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari eratnya hubungan Soekarno dengan Presiden Republik Arab Mesir Gamal Abdel Nasser pada waktu itu. Yang sama-sama menjadi tokoh lahirnya Konferensi Asia Afrika. Keeratan hubungan mereka juga ditandai, dengan banyaknya intensitas kunjungan Soekarno kenegara seribu menara itu.
Dalam catatan sejarah, Soekarno telah melakukan kunjungan kenegaraan ke negara piramida tersebut, sebanyak enam kali. Dengan membawa misi persatuan dan kerjasama antar bangsa. Tentu saja, secara tidak langsung peristiwa tersebut meninggalkan kesan dan pengaruh kepada rakyat Mesir, yang saat itu sangat menghormati dan mencintai presidennya Gamal Abdel Nasser. Sehingga secara otomatis, juga akan menghormati Soekarno sebagai sahabat karib Abdel Nasser.
Kesan positif rakyat Mesir terhadap Bapak Proklamator itu, terlihat sampai sekarang. Banyak rakyat Mesir memberi nama anak mereka dengan Ahmed Soekarno. Begitu juga, ada beberapa jalan di negara Mesir yang mengabadikan nama Soekarno. Yang salah satunya termasuk jalan protokol yang berada di Daerah Kit Kat Agouza, bersebelahan dengan Jalan Sudan.
Disamping itu, juga terdapat beberapa pejabat negara sungai Nil bernama Ahmed Soekarno. Diantaranya adalah seorang Dekan Fakultas Sastera Universitas Aswan bernama Profesor. Dr. Ahmed Sokarno Abdel Hafiz, yang saat itu kami jumpai tanpa sengaja ketika berlibur ke Propinsi Aswan. ia merasa sangat bangga memiliki kesamaan nama dengan Tokoh Proklamator Bangsa Indonesia itu, dan mengharapkan berkah Soekarno pun akan menghinggapi dirinya, ucapnya dengan sedikit canda.
Cikal bakal nama Ahmed di depan nama Soekarno, menurut catatan sejarah, nama tersebut dipopulerkan oleh mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir kala itu. Dengan tujuan, supaya perasaan keakraban dan kekeluargaan antara Mesir dan Indonesia semakin akrab, dengan membubuhkan nama Ahmed yang identik dengan nama seorang muslim.
Jika orang asing yang nun jauh diseberang benua sana, masih bangga dan setia dengan nama besar Soekarno Bapak Proklamator Bangsa Indonesia. bagaimana dengan kita sendiri sebagai bangsa Indonesia? Yang dengan jerih payah dan perjuangannya telah dapat merasakan nikmat kemerdekaan hingga saat ini.  Salam.
3. Maroko
Jalan Soekarno
Jika di Jakarta ada jalan bernama Casablanca, sebuah kota terkenal di Maroko, maka di Maroko juga terdapat nama-nama jalan berbau Indonesia. Tak tanggung-tanggung nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, ‘dicatut’ menjadi nama jalan di Ibokota Maroko, Rabat. Rupa-rupanya Maroko terkesan dengan sosok Soekarno. Nama jalan tersebut diresmikan sendiri oleh Bung Karno bersama Raja Muhammad V saat kunjungan beliau ke Maroko pada 2 Mei 1960. Nama jalannya waktu itu: ‘sharia Al-Rais Ahmed Sukarno’ yang sekarang terkenal dengan nama Rue Suokarno. Jalan ini berdekatan dengan kantor pos pusat Maroko.
Dipilihnya nama Soekarno, karena Soekarno adalah pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955. Nama tersebut dipilih sebagai penghargaan terhadap Presiden Soekarno. Seperti diketahui, hasil KAA saat ini mulai dirasakan oleh negara-negara peserta, termasuk Maroko sendiri. Sebagai bentuk persahabatan dua bangsa, di Jakarta pun kita temui ruas jalan dengan nama Jalan Casablanca.
4. Pakistan
Jalan Soekarno

Pakistan begitu menghormati Bung Karno. Ada dua tempat di Pakistan yang dinamai dengan nama beliau yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar, di Lahore. Penamaan Soekarno ini tidak lepas dari sepak terjang kedua negara. Pakistan sangat segan kepada sosok Bung Karno. Bahkan hingga kini kalangan militer Pakistan masih ingat jasa Bung Karno yang mengirim TNI AL berpatroli di laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan India di tahun 1965. Sebaliknya, pendiri Pakistan Quaid Azzam Ali Jinnah pernah meminta menahan seluruh pesawat Belanda yang singgah di Pakistan pada 1947, ketika Belanda ingin menyerang Indonesia. Ilustrasi (Sumber: biography.com) Pemerintah Indonesia juga menghargai jasa prajurit Pakistan, yang ketika itu ikut rombongan sekutu. Rombongan ratusan prajurit Pakistan itu tadinya diperintahkan menyerang Indonesia ketika sekutu sampai di Surabaya November 1945. Namun mereka berontak dan memilih berperang di sisi Indonesia. Dari total 600 tentara Pakistan, sebanyak 500 orang gugur di Surabaya. Pada Agustus 1995, Indonesia memberikan medali Indenpendece War Awards kepada tentara Pakistan ini.
5. Kuba
Perangko Soekarno
Tahun 2008 lalu, pemerintah Kuba menerbitkan perangko seri Bung Karno dengan Fidel Castro dan salah seorang pemimpin gerilya Kuba kelahiran Argentina, Che Guevara. Perangko bernilai historis dan patriotik itu, diterbitkan untuk mengenang hubungan diplomatik kedua negara, sekaligus berkenaan dengan perayaan HUT ke-80 Fidel Castro. Bung Karno mengunjungi Havana, Kuba, pada tanggal 9 hingga 14 Mei 1960. Ia menjadi kepala negara pemerintahan asing pertama yang mengunjungi Kuba setelah Revolusi 1959. Di bandara udara, Bung Karno yang dianggap ikut menginspirasi revolusi Kuba disambut oleh tokoh-tokoh penting Kuba selain Presiden Osvaldo Dorticos, Perdana Menteri Fidel Castro Ruz, dan Gubernur Bank Nasional Che Guevara juga Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa Garcia.
6. Arab Saudi
Pohon Soekarno
Jeddah (beritajatim.com) – Padang Arafah tidak bisa dilepaskan dengan Syajarah Soekarno atau Pohon Soekarno. Pohon yang di Indonesia dikenal sebagai pohon mimba, pohon imba, atau pohon imbo itu kini kian rimbun menghijau.
Kementerian Agama Republik Indonesia melansir, pohon sejenis pohon mindi ini memang dibawa oleh presiden pertama RI itu saat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Sebagai orang berpengaruh di kawasan Negara-negara nonblok Bung Karno dengan mudah menawarkan ide penanaman pohon ini kepada kalangan masyarakat arab yang dikenal keras dan teguh dalam berpendirian.
Tak cukup mengirimkan ribuan bibit pohon, Bung Karno juga mengirimkan ahli tanaman dari Indonesia untuk mengembangbiakan tanaman yang memang cocok tumbuh di daerah tandus ini. Kini tanaman ini tumbuh dengan rimbun di berbagai sudut kota Arab Saudi. Baik di Makkah, Madina, maupun Jeddah.
Khusus di kawasan padang arafah, pohon soekarno ini telah memenuhi sebagian besar kawasan dengan luas 5,5 × 3,5 kilometer persegi tersebut. Dengan tinggi rata-rata 2-3 meter, pohon ini berdiri di sepanjang jalan-jalan utama padang arafah. Pohon dengan banyak manfaat ini juga tumbuh di lokasi-lokasi yang akan ditempati tenda-tenda jamaah haji dari seluruh dunia untuk melaksanakan prosesi wukuf.
“Keberadaan pohon-pohon ini sangat membantu menguranggi suhu panas saat jamaah haji melaksanakan wukuf,” ujar Kepala Satuan Operasional (Kasatop) Arofah, Muzdalifa, dan Mina (Armina) Abu Haris Muntohar.
Abu Haris mengungkapkan Pemerintah Arab Saudi memang secara khusus memelihara keberadaan pohon soekarno ini. Di Arafah ada saluran air khusus yang ditanam dalam tanah untuk menyirami setiap batang pohon Soekarno. [rif/but]
7. Perangko Filipina
Perangko Filipina
8. Menjadi Cover di majalah Times
Menjadi Cover di majalah Times
Ada dua laporan utama (cover story) majalah Time (Amerika Serikat) yang benar-benar menggambarkan figur Sukarno secara kontradiktif.  Cover di sebelah kiri ini, adalah cover majalah Time edisi 23 Desember 1946.
Cover itu menampilkan wajah  Sukarno sebagai orator ulung, pejuang kemerdekaan bagi bangsanya. Ia dilukiskan berpeci hitam dalam sapuan kuas yang begitu heroik, kuat serta berwibawa. Di belakang gambar Bung karno, tampak bendera Merah Putih tengah berkibar lengkap dengan tangan-tangan sedang yang dikepal.
Pada catatan cover yang ditulis oleh Robert Sherood itu, Sukarno digambarkan seorang pria Indonesia dengan tinggi badan 5 ft 8 in. Berwajah tampan  dan pandai berpidato. Ia juga mendapat julukan si Kamus Indonesia. Topik yang diangkat majalah Time ketika itu, selain mengungkap sosok  Sukarno,  juga mengulas tentang situasi Indonesia saat itu.
Secara umum, publikasi majalah Time tentang sosok Sukarno ketika itu sangat mendukung dan mengangkat citra Sukarno (dan Indonesia) ke pentas dunia.
Akan tetapi, media massa di Amerika Serikat, ada kalanya benar-benar digunakan untuk penggalangan opini, dari yang bersifat sanjungan, sampai yang berisi hujatan.
Nah, cover berikut di sebelah ini, adalah cover majalah Time edisi 10 Maret 1958. Wajah Bung Karno digambarkan begitu “menyeramkan”, dengan permukaan wajah yang “bopeng-bopeng” jauh dari penggambaran sosok yang tampan pada edisi tahun 1946. Demikian pula laporan di dalamnya. Majalah Time edisi 10 Maret 1958 itu berisi propaganda dan sindiran negatif yang ditujukan kepada sosok Sukarno. Saat itulah Amerika mulai menunjukkan aksi tidak senangnya terhadap gaya kepemimpinan Sukarno yang sudah berhasil meraih simpati negara-negara yang baru merdeka (new emerging forces). Karenanya, kutipan-kutipan yang ditampilkannya pun yang cenderung menyudutkan Bung Karno, dan melukiskan sosok Bung Karno yang arogan. Sebagai contoh, dikutip kata-kata Bung Karno yang mengatakan, bahwa dialah penyambung lidah rakyat. Bahkan rakyat akan makan batu, kalau Sukarno yang menyuruh (“Don’t you know that I am an extension of the people’s tongue” and “The Indonesian people will eat stones if I tell them to.”) Sebuah kutipan yang sangat mendiskreditkan Bung Karno, dan bertolak belakang dari realita, bahwa Sukarno adalah presiden yang sangat dekat dengan rakyat, sangat dicintai rakyat, dan sejak muda mendedikasikan hidupnya bagi persatuan Indonesia, bagi kemerdekaan Indonesia. Saya sangat lekat dengan cover yang kedua itu, karena bersinggungan dengan pengalaman pribadi. Sebelum saya mengetahui latar belakang kejadiannya, saya telah mencetak foto cover majalah Time (yang tahun 1958) besar-besar dan saya jadikan cover notebook. Suatu hari, ketika saya berjumpa Moch. Achadi, Menteri Koperasi pada Kabinet Dwikora, saya ditegur, “Dik! Jangan pasang gambar itu. Itu adalah  cover majalah Time yang isinya menghujat dan mendiskreditkan Bung Karno.” Setelah itu, Achadi, pria sepuh yang masih energik berkat yoga itu, menceritakan panjang lebar ihwal dua cover majalah Time di atas. (roso daras) Sumber : http://rosodaras.wordpress.com/tag/sukarno-cover-time-1958/
9. Makam Imam Bukhori Uzbekistan
Makam Imam Bukhori Uzbekistan
SAAT itu. Jumat (25/11), tim ekspedisi tengah melintas Kota Samarkand, Uzbekistan, dalam perjalanan menuju Turkmenistan. Langit sudah gelap.
Kompleks makam Imam Bukhari yang megah terlihat laksana istana raja. Penerangan di sana seadanya karena sudah tidak ada lagi peziarah yang berkunjung. .
Imam Bukhari ialah seorang pengumpul hadis sahih Nabi Muhammad SAW. Makamnya terletak di Samarkand, Uzbekistan. Tim Fas-tron Europe-Asia Metro TV Expedition 2011 mendapat kesempatan langka berziarah ke sana, bahkan langsung masuk ke ruang bawah tanah tempat jenazah Imam Bukhari bersemayam. Padahal biasanya para peziarah yang berasal dari berbagai suku bangsa hanya boleh masuk sampai ruang atas kompleks permakaman. .
Kompleks serta-merta menjaditerang benderang kala perwakilan ekspedisi menemui pengelola makam dan mengungkapkan bahwa rombongan berasal dari Indonesia dan ingin berziarah. .
Tak lama kemudian, Rahmatullo Sultonov, juru kunci makam yang berjilbab, hitam, keluar dari bangunan dan langsung mengarah ke ruang bawah tanah makam Imam Bukhari. Anggota ekspedisi diminta melepaskan sepatu sebelum masuk ruangan yang beralaskan karpet warna hijau tersebut. .
Ruangan berdinding batu bata itu mampu menampung sekitar 10 orang, dilengkapi bangku untuk para peziarah. Makam ada di tengah ruang, berselimutkan kain hitam, bertulisan Arab warna kuning. Nuansa begitu khidmat saat berada di sana. .
Setelah mengajak anggota tim ekspedisi untuk membaca beberapa surah pendek Alquran, Rahmatulloberkisah, kompleks permakaman Imam Bukhari tidak mungkin seindah dan semegah itu tanpa peran Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. .
Ketika Uzbekistan masih termasuk Uni Soviet, Soekarno-dalam sebuah kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet pada 1959-pernah meminta petinggi Partai Komunis untuk mencarikan makam orang suci Islam yang sangat terkenal bernama Imam Bukhari. .
Setelah tiga hari pencarian, makam Imam Bukhari ditemukan. Soekarno naik kereta dari Moskow ke Samarkand, tempat Bukhari meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan sekitar tahun 870. .
“Beliau tiba pada malam hari dan langsung membaca Alquran sampai pagi hari, tidak tidur,” lanjut Rahmatullo seperti diterjemahkan Temur Mirzaev, rekanan Kedutaan Besar Republik Indonesia sekaligusdosen bahasa Indonesia di Institute of Oriental Studies, Tashkent. .
Saat ditemukan, makam dalam kondisi tidak terurus. Soekarno meminta pemerintah Uni Soviet agar segera memperbaikinya. Ia bahkan sempat menawarkan agar makam dipindahkan ke Indonesia apabila Uni Soviet tidak mampu merawat dan menjaga makam tersebut. Emas seberat makam Imam Bukhari akan diberikan sebagai gantinya. .
“Bangsa Indonesia sangat berjasa bagi keberlangsungan makam Imam Bukhari. Sebenarnya makam sudah tutup untuk pengunjung karena hari sudah malam. Tapi, karena orang Indonesia yang datang, makanya dibukakan,” tutur Temur. .
Juru kunci menutup ziarah dengan doa dan suasana pun mendadak hening. Dalam doanya, ia berharap perjalanan tim ekspedisi sukses dan selamat sampai tujuan. (Nav/M-3) .
Orang Indonesia Diistimewakan Di makam Imam Bukhari Di Uzbekistan Berkat Soekarno
Kebesaran nama mantan presiden Indonesia pertama Ir Soekarno tak pernah lenyap dimakan jaman baik di negeri sendiri ataupun di luar negeri, terutama di daerah Eropa Timur. Di bekas negara pecahan Uni Soviet, yaitu negara Uzbekistan, nama Ir Soekarno sangat dihormati, jika orang Indonesia (muslim) datang berkunjung ke Uzbekistan sempatkan diri untuk mengunjungi Makam Imam Bukhari salah satu ahli hadits nabi muhammad SAW maka akan diberi keistimewaan, orang Indonesia akan diizinkan masuk ke bagian dasar bangunan yang merupakan tempat jasad Imam Bukhari disemayamkan.
Makam Imam Bukhari tertutup untuk umum, tetapi kalau ada orang indonesia datang pintu makam akan dibukakan dan persilahkan masuk, hal ini dikarenakan Ir Soekarno merupakan orang yang melakukan pemugaran dan merenovasi tempat itu, sehingga semua orang Indonesia diberi keistimewaan di tempat itu.
mau tahu tentang Imam Bukhari? di bawah merupakan Bioghrapy Imam Bukhari yang saya ambil dari Wikipedia :
Imam Bukhari
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari atau lebih dikenal Imam Bukhari (Lahir 196 H/810 M – Wafat 256 H/870 M) adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Beliau diberi nama Muhammad oleh ayah beliau, Ismail bin Ibrahim. Yang sering menggunakan nama asli beliau ini adalah Imam Turmudzi dalam komentarnya setelah meriwayatkan hadits dalam Sunan Turmudzi. Sedangkan kuniah beliau adalah Abu Abdullah. Karena lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah; beliau dikenal sebagai al-Bukhari. Dengan demikian nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari. Ia lahir pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Tak lama setelah lahir, beliau kehilangan penglihatannya.
Bukhari dididik dalam keluarga ulama yang taat beragama. Dalam kitab ats-Tsiqat, Ibnu Hibban menulis bahwa ayahnya dikenal sebagai orang yang wara’ dalam arti berhati hati terhadap hal hal yang bersifat syubhat (ragu-ragu) hukumnya terlebih lebih terhadap hal yang haram. Ayahnya adalah seorang ulama bermadzhab Maliki dan merupakan murid dari Imam Malik, seorang ulama besar dan ahli fikih. Ayahnya wafat ketika Bukhari masih kecil.
Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci terutama Mekkah dan Madinah, dimana dikedua kota suci itu dia mengikuti kuliah para guru besar hadits. Pada usia 18 tahun dia menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah wa Tabi’in, hafal kitab-kitab hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik. Bersama gurunya Syekh Ishaq, menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan 80.000 perawi disaring menjadi 7275 hadits.
Bukhari memiliki daya hafal tinggi sebagaimana yang diakui kakaknya, Rasyid bin Ismail. Sosok beliau kurus, tidak tinggi, tidak pendek, kulit agak kecoklatan, ramah dermawan dan banyak menyumbangkan hartanya untuk pendidikan.
Penelitian Hadits
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah beliau mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
Namun tidak semua hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat di antaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu tepercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami’al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhari. Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya seperti Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr dan Imam Muslim.
Share this article :
Comments
0 Comments

Join disini dulu ya, Like This !!!

×

Powered By Berbagi Ilmu SEO and TUTORIAL BLOGGING

Live Traffic Feed

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Be diffrent - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger