Home » » Parfum Temuan Siswi SMU dari Kotoran Sapi

Parfum Temuan Siswi SMU dari Kotoran Sapi

Written By Raden Silaban on Saturday, August 3, 2013 | 2:55 AM

Parfum Temuan Siswi SMU dari Kotoran Sapi

Dwi Nailul Izzah (16) salah seorang siswa peneliti karya ilmiah Limbah Peternakan Sapi (LPS)-Air Freshener, yang meraih juara pertama tingkat nasional pada ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) 2013, memasukan cairan kotoran sapi saat proses penyulingan kotoran sapi menjadi pengharum ruagan alternatif ramah lingkungan di Laboratorium SMA Muhammadiyah Babat, Lamongan, Jatim, Senin (11/3). ANTARA/Syaiful Arif
Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti, keduanya siswa SMU Muhammadiyah Babat, Lamongan, betul-betul kreatif. Mereka menciptakan pengharum ruangan dari tinja sapi. Karya mereka meraih Juara III ajang International Environment Project Olympiade (INEPO) 2013 di Istanbul, Turki, pada 17-20 Mei 2013.

Nailul Izzah dan Rintya bersaing ketat dalam adu karya dengan peserta dari 50 negara, diantaranya adalah Kanada, Denmark, Finlandia, Jerman, Italia, Portugal, Malaysia, Amerika Serikat, Rusia dan Polandia. Sebelum dilombahkan di Istanbul,  karya dua siswa itu berhasil meraih juara pertama tingkat nasional ajang Indonesian Science Project Olympiade (ISPO) 2013.

Prestasi kedua siswa itu mendapat respons positif pemerintah Kabupaten Lamongan. Menurut juru bicara pemerintah Kabupaten Lamongan, Mohammad Zamroni, pemerintah sudah menjadwalkan pengajuan hak paten atas pengharum ruangan di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM. “Kami yang akan mendaftarkan,” kata Zamroni pada Tempo, 21 Mei 2013.

Kedua siswi tersebut sebelumnya pernah mempresentasikan karya mereka di depan Bupati Lamongan Fadeli di Guest House Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kamis, 7 Maret 2013. Mereka menceritakan pengharum dari kotoran sapi dibuat dengan biaya murah, yakni Rp 21 ribu yang bisa menghasilkan kemasan berisi 225 mililiter. Sebagai perbandingan, produk pengharum ruangan di pasaran di jual Rp 39.900 untuk kemasan 275 gram.

Bukan tanpa alasan kedua siswa itu memilih kotoran sapi sebagai bahan baku pembuatan pengharum. Ini merujuk pada persyaratan panitia INEPO 2013 yang diantaranya memberi syarat bahan baku harus yang mudah ditemukan di semua negara. Mereka pun memilih bahan baku kotoran sapi yang mudah didapat. Apalagi, Kabupaten Lamongan memiliki populasi sapi yang berlebih. Pada 2012 saja, populasi sapi mencapai 116.963 ekor.
Share this article :
Comments
0 Comments

Join disini dulu ya, Like This !!!

×

Powered By Berbagi Ilmu SEO and TUTORIAL BLOGGING

Live Traffic Feed

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Be diffrent - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger