Sehari muncul di Facebook, PR Matematika
Anak SD ini langsung memicu perdebatan. Sebagian menyebut sang guru
terlalu kaku sementara beberapa yang lain menilai guru itu tidak
bersalah. Lalu, mana yang benar?
Seperti akun Atika Yudyanti yang menyatakan bahwa perlunya
memperhatikan konsep dalam menjawab soal matematika. Akun ini mengatakan
konsep penting dan mengibaratkannya dengan perkalian saat minum obat.
“Tidak paham konsep perkalian bisa mengakibatkan kematian… cek
resep minum obat dari dokter,3×1 apa 1×3 hayooo… bisa2 nanti over
dosis,” katanya.
Komentar lain dari seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Hari Kusuma Dharmawan.
“Hmm, terlepas dari nilai, sepertinya ada banyak miskonsepsi di
sini biar simpel, coba ekspresi perkaliannya itu dibaca Contoh 4×5
dibaca empat kali lima Nangkep? Ya, artinya ada empat kali angka lima
sehingga kalau dijabarkan jadi 5+5+5+5 Kalau untuk operasi perkalian
sendiri, jelas semua tahu kalau dibolak-balik pun hasilnya sama Tapi
kalau persoalannya adalah merubah bentuk penjumlahan ke dalam bentuk
perkalian, ya caranya hanya satu,” katanya.
Akun Esti Rahayu memberi penjelasan yang lebih konkrit. Sebelumnya
dia menyebut orang-orang yang tidak mengerti matematika dengan mudah
menyalahkan guru. Padahal dalam kasus yang dipaparkannya dia menyebut
memang butuh konsep untuk menyelesaikan soal itu.
“Itu aja masih soal dasar yg tak seberapa, coba kalo soalnya
3×1000. Bisa gempor tuh tangan nulis angka 3 kalo prinsipnya kebalik.
Padahal kalau tau konsepnya yg benar tinggal tulis 1000+1000+1000,” katanya.
Akun Tragedi Berdarah mencoba menimpali. “kalo kakaknya mahasiswa kenapa gak mikir gini: 5A = 5xA = A+A+A+A+A Mosok kalah karo aku sing SMK (Sekolah Mangkat Kadang2).”
PR Anak SD
Sebelumnya diberitakan, seorang pemilik akun Facebook,
Muhammad Erfas Maulana menceritakan pengalamannya ketika mengajari sang
adik menjawab soal matematika. Erfas menyebut terjadi kesalahan saat
sang guru mengajari adiknya menjawab soal.
“Biasanya murid yang melakukan kesalahan, tapi kali ini saya merasa bahwa guru adek saya lah yang melakukan kesalahan,” buka Erfas dalam unggahan foto di Facebook, Kamis (22/9/2014).
Melalui akun Facebooknya Muhammad Erfas Maulana menceritakan
duduk persoalan PR tersebut. Sang adik yang duduk di kelas II tidak
mengerti sehingga meminta bantuannya.
“Suatu malam adek saya kelas 2 SD mendapat PR dari gurunya, soal
4+4+4+4+4+4 = x = karena adek saya belom paham maksud dari soal
tersebut, akhirnya adek saya bertanya kepada saya,” katanya.
Erfas yang mengaku sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas
Diponegoro ini lantas mengaku percaya diri lantaran soal yang diberikan
cukup mudah. Ia pun yakin adiknya dapat menerima bimbingan yang
diberikannya dengan baik.
“Mulai lah saya mengajarkan adek saya cara perkalian yang menurut
saya lebih mudah dipahami oleh anak kelas 2 SD, 4+4+4+4+4+4 = 4 x 6 =
24, dengan alasan empatnya ada enam kali. Saat itu saya tidak berpikir
posisi angka 4 dan 6, toh hasilnya sama saja, toh soalnya “=….x….=”.”
Namun, Erfas justru terkejut setelah mendapati adiknya mengatakan
nilai yang didapat hanya 20. Adiknya mengatakan cara yang diajarkan
Erfas salah.
“Saya lihat kembali pekerjaanya. Ternyata yang membuat dia
disalahkan adalah karena posisi angka 4 dan 6 terbalik. jawaban yang
benar cuma 8×8 dan 4×4, mau dibolak-balik pun sama aja. Saya yakin kalo
salah satu angka di soal 8×8 dan 4×4 diganti, adek saya bakal dapat
nilai 0. hehehe,” sebutnya.
Home »
» Begini Perdebatan Cara Menjawab Soal Matematika Anak SD di FB
Begini Perdebatan Cara Menjawab Soal Matematika Anak SD di FB
Written By Raden Silaban on Tuesday, September 23, 2014 | 4:28 AM
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 Comments